Penjualan Kolang-Kaling Di Pasar Cianjur
Bulan suci Ramadan menjadi berkah tersendiri bagi sebagian besar warga Kampung Kedunghilir, Desa Sukamanah, Kecamatan Cugenang, Cianjur. Wilayah itu bahkan lebih dikenal sebagai Kampung Curuluk alias Kampung Kolang-kaling.
Setiap Ramadan, kegiatan di kampung yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bergeliat. Pasalnya, setiap bulan puasa, pesanan kolang-kaling meningkat tajam. Satu pengusaha di kampung itu dapat memenuhi pesanan hingga satu ton setiap pekan untuk pasar lokal dan luar Cianjur.
Saat Ramadan, pesanan kolang-kaling mengalir ke kampung itu. Maklum, warga satu kampung tersebut memang dikenal sebagai perajin kolang-kaling. Mereka menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan Jabodetabek. Bahkan, sudah menjadi tradisi tahunan setiap masuk bulan puasa.
"Hampir semua penduduk menjadi perajin kolang-kaling musiman, untuk memenuhi pesanan dari berbagai pasar di Cianjur dan Jabodetabek," ucap Asep Jaenudi, Minggu, 20 Mei 2018, dilansir Antara.
Untuk memenuhi pesanan kolang-kaling tersebut, biasanya para perajin melibatkan anggota keluarganya atau warga lainnya dalam memproduksi bahan makanan yang terbuat dari buah aren tersebut.
"Bahkan tidak hanya orang tua, anak usia sekolah pun di kampung ini setiap harinya turut membantu orang tuanya dalam pengolahan sampai pengemasan agar mendapat tambahan uang jajan," katanya.
Setiap Ramadan, kegiatan di kampung yang terletak di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, bergeliat. Pasalnya, setiap bulan puasa, pesanan kolang-kaling meningkat tajam. Satu pengusaha di kampung itu dapat memenuhi pesanan hingga satu ton setiap pekan untuk pasar lokal dan luar Cianjur.
Saat Ramadan, pesanan kolang-kaling mengalir ke kampung itu. Maklum, warga satu kampung tersebut memang dikenal sebagai perajin kolang-kaling. Mereka menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal dan Jabodetabek. Bahkan, sudah menjadi tradisi tahunan setiap masuk bulan puasa.
"Hampir semua penduduk menjadi perajin kolang-kaling musiman, untuk memenuhi pesanan dari berbagai pasar di Cianjur dan Jabodetabek," ucap Asep Jaenudi, Minggu, 20 Mei 2018, dilansir Antara.
Untuk memenuhi pesanan kolang-kaling tersebut, biasanya para perajin melibatkan anggota keluarganya atau warga lainnya dalam memproduksi bahan makanan yang terbuat dari buah aren tersebut.
"Bahkan tidak hanya orang tua, anak usia sekolah pun di kampung ini setiap harinya turut membantu orang tuanya dalam pengolahan sampai pengemasan agar mendapat tambahan uang jajan," katanya.
Comments
Post a Comment